Guru Banyak Rezekinya

ARTIKEL KE 888  

UNTUK PARA GURU  

Setiap kesempatan reuni dan bertemu lagi dengan para guru yang ngajarin saya di sekolah menengah dulu, selalu terbetik pertanyaan ini "kenapa Sang Guru awet muda?". Dari jaman saya sekolah dulu sampe sekarang penampakan mereka gak berubah paling hanya rambut yang tadinya hitam kini sudah berhias uban disana-sani..
Sampe kemudian terselip jawaban ini..
Mungkin karena selalu bekerja dengan penuh kebahagiaan serta ketulusan mendampingi siswa yang beraneka ragam.. Ada yang nakalnya gak ketulungan, ada yang jail dan ada pula yang berhias sejuta masalah. Siswa yang baik-baik kek saya gak usah disebutin kali ya...gak penting hehehe...


Kalo hidupnya berhias kebahagiaan dan ketulusan mendidik sekian banyak anak murid, tamat sepuluh datang seribu, pasti para guru ini selamat dunia akhirat..
Kenapa Sang Guru selalu selamat?
Karena tiap pagi saat menyambut anak didiknya dengan antusias siswa akan menyapa dengan ucapan 
Assalamu'alaikum/selamat pagi"...yang merupakan doa keselamatan?? " Bayangkan kalo hal ini terjadi setiap jam pelajaran dan setiap hari kali berapa orang siswa...amazing kan??

Kenapa Sang Guru banyak amalannya?
Karena setiap saat ia dengan ikhlas menginfakkan ilmunya pada siswa.
Tadi kita gak tau baca, gak paham aljabar apalagi rumus fisika dan kimia yang njelimet itu. Lalu kita jadi tau karena ada guru yang "maksain" kita untuk tahu lewat jam pelajaran yang panjang, penjelasan yang luas (panjang x lebar=luas) PR yang banyak dan ujian yang melelahkan..
Bukankah selama ilmu itu bermanfaat mereka akan tetap dapat bagian pahalanya?

Kenapa Sang Guru sangat berjasa?
Bahkan dinobatkan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa..
Karena kita semua hadir bisa membaca dan menulis serta berprofesi apapun karena jasanya. Yang jadi dokter gak akan pernah buka praktek kalo sebelumya gak pernah diajarin membaca sama guru kelas TK atau guru kelas 1. Presiden Jokowi gak bakal memimpin negara ini kalo waktu kecilnya gak makan sekolahan dan kena didik bapak dan ibu gurunya...
Guru turut andil dan beperan menjadikan seluruh siswanya berhasil jadi orang, apapun profesinya..

Kenapa Sang Guru kelak dijanjikan kebahagiaan oleh-Nya?
Karena meski telah wafat ia masih dapat kiriman pahala karena amal jariyah ilmunya yang diamalkan siswanya.
Maka .....
Berbahagialah wahai pembaca yang berprofesi sebagai guru, karena kalian bukanlah semenderita Guru Umar Bakri dalam lagu lawas Iwan Fals, tapi sesungguhnya kalian banyak rezeki. Rezeki para pendidik yang jauh lebih kekal selama ilmunya bermanfaat.Kalian akan dapat kemuliaan di dunia dan akherat. 

Dengan syarat guru menjalankan tugas diniati ibadah serta dengan penuh kesabaran dan keikhlasan membimbing/mendampingi siswa yang diamanahkan padanya
Caranya?
  1. Janganlah engkau izin sakit padahal sebenarnya engkau tidak sakit, sengaja gak datang karena malas aja tapi tetep pengen terima gaji. Hal ini bikin guru menggabungkan dua maksiat; dusta dan memakan harta haram. Kalo beneran sakit, buktikan dengan keterangan dokter, gak papalah gaji dipotong/honor gak dapat karenanya. Demi Allah, berkurangnya rezekimu/gajimu dengan ketakwaan dan takut kepada Allah lebih baik bagimu dan lebih kekal daripada rezeki banyak tapi gak berkah..
  2. Tampakkanlah penghormatanmu kepada orang yang ada di hadapanmu dengan menjelaskan keutamaannya seperti para penuntut ilmu. Hal ini bisa mendekatkan jarak untuk sampai ke hati mereka.
  3. Setiap mata pelajaran bisa dikaitkan dengan norma-norma agama kita (Islam). Hanya butuh mencari cara dan metode yang pas.
  4. Setiap menit keterlambatanmu pada jam pelajaranmu dan keluarmu sebelum selesai jam pelajaran. Setiap menit engkau gunakan untuk "ngopi" atau sarapan di luar jam istirahat, itu adalah hak siswa yang akan kau ambil (diminta pertanggung-jawabannya) pada hari kiamat kelak.
  5. Betapa banyak pendidik yang menjadi sebab dalam meluruskan arah kehidupan para generasi muda, sehingga ia pun mendapatkan doa-doa tulus dan kebajikan yang terus mengalir. Yaa Allah anugerahkanlah para guru kami taufiq-Mu.
  6. Siswa belajar banyak hal  dari gurunya selain pelajaran sekolah tanpa ia sadari. Ketidak hadiran guru dalam kelas tanpa ada sebab adalah pelajaran bagi mereka. Mereka menirumu ketika mereka duduk di kelasmu. Maka jadilah contoh yang baik..
  7. Di hadapanmu adalah generasi pelanjut estafet perjuangan, maka tanamkanlah dalam ruhnya semangat kebangkitan. Jadikan ia cinta dengan ilmu. Bangunkan semangatnya. Boleh jadi satu kata darimu bisa mengobarkan tekad dalam dadanya yang tadi padam dan hampir punah, sehingga ia menjadi kebaikan untuk ummat. 

Semoga Allah SWT memberikan kesehatan, kesabaran, ketulusan dan keikhlasan bagi para Guru.... Aamiin yaa Robb...

Wallahu alam