Kerjakan Ini Karena Terhitung Sebagai Sedekah

ARTIKEL KE 838  

Memudahkan hidup orang lain juga sedekah...

Jika ada yang merasa tak pernah bersedekah karena tak punya uang, baca tulisan ini..
Sedekah itu gampang dan gak mesti berupa uang. Karena sedekah bisa dalam bentuk apa saja yang memudahkan hidup orang lain.. Jadi tak perlu menunggu kaya baru bersedekah, karena memudahkan hidup orang lain bisa dilakukan oleh siapa saja. Orang kaya bisa menolong dengan hartanya tapi orang yang miskin harta?
Silakan baca tulisan tentang cara keluar dari kemiskinan ala M. Zohri, anak muda Lombok yang mengharumkan bangsa dengan prestasinya di bidang atletik.
Menjenguk orang sakit juga terhitung sedekah
Sedekah itu penderas rezeki, makanya jika rezeki anda macet salah satu cara untuk membuka penyumbatnya adalah lewat sedekah...
Tahukah anda, saat di jalan raya anda mempersilahkan orang yang memotong jalan anda, agar dia terlebih dahulu lewat dengan ikhlas tanpa marah-marah dan menggerutu itu bernilai sedekah disisi Allah, karena anda telah memberi hak anda padanya...
Anda berada di jalur yang benar, mengikuti aturan lalu lintas dan berhak untuk berbelok terlebih dahulu tiba-tiba saja entah dari mana datangnya ada orang yang seenaknya slonong boy, mengambil hak anda untuk terlebih dahulu lewat.
Pilihannya anda bisa menggerutu dan marah-marah kalo nyumpahin ketabrak biar mampus...atau anda mengikhlaskannya dan berpikir mungkin saja dia terburu-buru karena ada sesuatu yang urgent, mungkin isterinya hendak melahirkan sehingga harus terburu-buru ke rumah sakit, mungkin anaknya sakit sehingga terburu-buru menuju dokter, mungkin pesawatnya akan terbang beberapa menit lagi sehingga harus mengejar waktu.
Banyak kemungkinan yang membuat seseorang nekat memotong hak orang lain...
Kita berpikir positif saja, bahwa tak ada orang lain yang ingin celaka. Jika si pengendara tadi tidak mencelakakan anda dan orang lain, ikhlaskan dan doakan agar dia selamat menuju tujuannya dan anda kembali melanjutkan perjalanan...

Pada gambar di atas, mengunjungi orang sakit bernilai sebagai sedekah karena anda mengorbankan waktu yang berharga untuk menjenguk, menghibur dan membawa buah tangan untuknya, mungkin si sakit tak bisa makan buah tangan yang kita bawa, tapi bisa dimakan oleh penjaganya atau diberi pada suster rumah sakit...

Tahukah anda saat anda lama mengantri tiba-tiba ada orang yang menyerobot mendahului, namun anda menahan diri untuk tidak marah-marah dan membentak orang tersebut, itu bernilai sedekah disisi Allah
karena anda telah memberi hak anda padanya...
Hak untuk mendapatkan pelayanan terlebih dahulu. Hak untuk mendapatkan reward karena kesabaran anda menunggu giliran...
Anda memahami bahwa emosi anda sedang diuji Allah lewat perilaku orang tersebut..

Saat ada yang parkir seenaknya di depan gerbang rumah anda, sampai mobil anda tidak bisa masuk, sehingga akhirnya anda parkir di gank dan keluar lagi saat malam saat untk memasukkan mobil juga ternyata bernilai sedekah di sisi Allah, karena anda telah memberi hak anda padanya...
Anda bisa saja marah, membunyikan klakson sekeras-kerasnya berharap si pemilik mobil menyadari kesalahannya, kalo perlu ngamuk sambil teriak-teriak karenanya. Tapi jika itu tak anda lakukan, anda mencoba memahami situasi yang anda hadapi, toh mobil masih bisa parkir di tempat lain dan bisa di masukkan nanti...

Anda menahan diri dengan semua keadaan yang merugikan dan membuat anda tidak nyaman. Anda malah menyikapinya dengan senyum padahal anda bisa marah dan tak ada yang akan menyalahkan karena anda dalam posisi benar. Mengapa anda melakukannya? Malas ribut? Atau berbesar hati hanya karena tidak ingin ia malu didepan umum itu ternyata bernilai sedekah disisi Allah karena anda telah memberi hak anda padanya...
Kalo malas ribut anda sebenarnya tak ikhlas tapi ogah cari perkara saja...
Beda soal saat anda berbesar hati dan ikhlas karena pahala sedekah anda dapatkan karenanya. Anda memudahkan hidup orang lain, berbuat baik pada mereka yang malah merugikan anda itu sikap terpuji, sikap yang memancing rezeki datang...


Anda berpura-pura ingin ke tujuan jalur yang sama dengan teman yang butuh tumpangan, padahal anda punya rute yang sebaliknya hanya untuk agar ia ridho menghindari rasa tidak enaknya di bonceng oleh anda itu bernilai sedekah disisi Allah, karena anda telah memberi hak anda padanya...

Anda benar, semua argumentasi anda tepat sasaran dan masuk akal, anda bisa menang dalam debat dengannya, anda punya hak untuk itu, namun untuk menjaga persaudaraan, menjaga silaturahim anda menahan diri dan mendoakannya... Nilai sedekah yang besar karena anda telah memberi hak anda padanya...

Maka wajar saja jika
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
Saya memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Saya memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meningalkan kedustaan walaupun dia bercanda. Saya memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang membaguskan akhlaqnya. [HR. Abu Dawud, no. 4800; dishahîhkan an-Nawawi dalam Riyâdhus Shâlihîn, no. 630 dan dihasankan oleh Syaikh al-Albâni di dalam ash-Shahîhah, no. 273]

Wallahu alam..