Berebut Merawat Ibu

ARTIKEL KE 834   

BEDA SAUDI DAN INDONESIA  

Kisah nyata yang menyentuh hati kita para anak dan juga mungkin para ibu...
... Kalo di Indonesia ...
anak kandung menuntut ibunya atau ayahnya d ipengadilan hanya karena uang/sertifikat tanah, rumah dan beragam harta benda atau materi lainnya...
Kalo perlu membunuh orang tua atau saling membunuh sesama saudara kandung atau saudara sepupu, paman bibi demi warisan yang mungkin luasannya tak seberapa besar..


Tapi kalau di Saudi,
Apakah juga terjadi perseteruan antar saudara?
Ya..tapi objeknya beda..
Setidaknya dalam kisah ini
Bukan tanah bukan warisan...
Bukan karena itu semua !
Dua Orang Kakak Beradik (Di Saudi Arabia) Berseteru Memperebutkan Hak Asuh pemeliharaan terhadap ibunya  Hingga ke Pengadilan. Demikian salah satu headline berita yang saya baca...

Di salah satu pengadilan Kerajaan Saudi Arabia, berdiri Hizan al Fuhaidi dengan air mata yang bercucuran hingga membasahi janggutnya...
Kenapa ?
Ia kalah terhadap saudaranya terkait pemeliharaan ibunya yang sudah tua renta dan bahkan hanya memakai sebuah cincin timah di jarinya yang telah keriput (artinya ibunya bukanlah seorang yang kaya raya dan banyak harta).
Sebelumnya, beliau tinggal dengan Hizan yang selama ini telaten menjaganya,,
Tatkala beliau telah semakin tua, datanglah adiknya yg tinggal di kota lain,
Untuk mengambil ibunya agar tinggal bersamanya, dengan alasan, fasilitas kesehatan dll di kota jauh lebih lengkap daripada di desa,, 
Namun Hizan menolak dengan alasan, selama ini ia mampu untuk menjaga ibunya dengan baik, meskipun fasilitas sederhana dan seadanya. Ibunya pun tak pernah mengeluhkan kondisi tersebut..
Tapi saudaranya tak bisa terima

Perseteruan ini tidak berhenti sampai di situ, hingga berlanjut ke pengadilan!! 
Sidangpun dimulai,, hingga sang hakim pun meminta agar sang ibu dihadirkan di majelis.. 
Kedua bersaudara ini membopong ibunya yang sudah tua renta yang beratnya sudah tidak sampai 40 Kg!!
Sang Hakim bertanya kepadanya, siapa yang lebih berhak tinggal bersamanya.
Sang ibu memahami pertanyaan sang hakim, ia pun menjawab, sambil menunjuk ke Hizan,
“Ini mata kananku!”
Kemudian menunjuk ke adiknya sambil berkata,
“Ini mata kiriku!!
Sang Hakim berpikir sejenak kemudian memutuskan hak kepada adik Hizan,
berdasar pertimbangan kemaslahatan bagi si ibu!! 
Betapa mulia air mata yang dikucurkan oleh Hizan!!
Air mata penyesalan karena tidak bisa memelihara ibunya seterusnya tatkala beliau telah menginjak usia lanjut!!

baca : berbakti pada orang tua melipatgandakan keuntungan

Dan, betapa terhormat dan agungnya sang ibu diperebutkan oleh anak-anaknya hingga seperti ini!! 
Andaikata kita bisa memahami, bagaimana sang ibu mendidik kedua putranya hingga ia menjadi ratu dan mutiara termahal bagi anak-anaknya!!           
Ini adalah pelajaran yang sangat mahal tentang berbakti pada orang tua, di zaman yang sudah dekat kiamat ini betapa banyak anak yang durhaka.
Bisakah kita seperti kedua orang bersaudara itu?
Berebut untuk berbuat kebaikan dan berbakti pada orang tua?
Apakah selama ini kita sudah menjadi anak yang berbakti pada mereka?
Apakah selama ini kita juga telah mendidik anak-anak kita dengan benar??
Menjadikan mereka sebagai investasi akhirat yang tak ternilai?

baca : jika bisa sempatkanlah

Ya ALLAH, Rabb kami!! Anugerahkan kepada kami keridhaan ibu kami dan berilah kami kekuatan agar selalu bisa berbakti kepadanya!!”_
Aamiiin!!!
Semoga semua pembaca tulisan ini dosanya diampuni Allah, diangkat derajatnya, dikabulkan segala hajatnya dan bersama pasangan yang sakinah serta anak-anak yang sholeh/sholeha hingga dimasukan surga bersama anak cucunya..
*Aamiin ya Rabbal'alamiin*    **

baca juga : uang misterius, makin dibelanjakan makin bertambah

Wallahu alam