Philosofi Tradisi Merantau Urang Awak Minang

Merantau adalah suatu budaya yg poly dilakukan oleh urang Minang berdasarkan generasi ke generasi untuk memperoleh ilmu pengetahuan & peningkatan status ekonomi. Philosofi ini sudah mengakar yg dimulai menurut satu orang keluarga contohnya seseorang om atau mamak mengajak kemenakan dan keluarga dekat. Dengan karakter diri yang terbentuk berdasarkan beberapa etnis yg ada didalam diri urang awak Minang yakni banyak sekali suku bangsa inilah sebagai seorang berjiwa pengembara & suka tantangan. Inilah cikal-bakal niat merantau yang telah menjadi budaya disetiap lelaki Minang.

Tradisi Merantau Minang buat Lelaki Sudah pada Mulai semenjak Nenek Moyang. Poto sang: minangneseart.Blogspot.Co.Id

apabila dipandang menurut philosofi kehidupan warga Minang pada mamangan adat mengungkapkan bahwa "Karantau madang dihulu, babungo babuah balun, marantau bujang dahulu, dirumah baguno balun". Mamangan norma ini berarti dianjurkan pada anak-anak muda khususnya lelaki buat merantau meninggalkan tanah kelahiran atau kampung page buat mencari ilmu pengetahuan & kekayaan. Setelah berhasil dan berprestasi kembalilah ke kampung laman untuk membentuk sesuai dengan kepandaian dan ekonomi dari rantau tersebut.

Dengan merantaunya para lelaki Minang menciptakan pihak perempuan wajib mencari suatu peluang buat menaikkan kepandaiannya dalam bidang apapun termasuk pada ekonomi & keterampilan lainnya. Di Sumatera Barat terdapat pada nagari tertentu yang memberikan keterampilan buat penghidupan mereka pada kampung adalah menenun, berdagang kuliner, dsb. Kepandaian ini pula mereka dapatkan dari nenem moyang atau berdasarkan orang tua mereka. Proses seperti ini masih tetap berlanjut dan terdapat di nagari yg terdapat di Sumatera Barat misalnya menenun pada Pandai Sikek, pakaian minang di Pasar Atas Bukittinggi serta pasar Aua Kuniang. Sebagian contoh ini masih bisa dipandang menggunakan dominasi pihak wanita pada bidang ekonomi.

Makna Merantau Bagi Urang Awak Minangkabau.

Setelah merantau ke daerah lain mengakibatkan urang awak Minang memiliki aneka macam profesi yg didominasi dibidang perekonomian dan perdagangan. Setelah jelas bidang yg telah ditekuni menciptakan sang pelopor merantau mengajak sanak saudara buat bergabung bersama-sama buat melakukan aktivitas ekonomi dan perdagangan. Nah, sekarang dapat ditinjau pada daerah lain begitu banyaknya perantau bidang yang berpartisipasi pada aneka ragam bidang misalnya tempat tinggal makan, berjualan, bahkan bidang lainnya. Muncul aneka ragam profesi pada dunia start-up, vlogger, dan blogger jua ada urang awak Minang yg jua telah meramaikan global sosial media. Seperti aku misalnya telah menggeluti global blogger dan internet marketing sejak tahun 2014.

Dampak Sosial Ekonomi Untuk Masyarakat.

Budaya merantau ini telah teruji keandalannya pada bidang ekonomi rakyat. Membangun suatu komunitas yang dimulai berdasarkan keluarga terdekat membuka peluang usaha buat membuat peruntungan pada nilai nominal uang. Memang sahih adanya, merantau menciptakan urang awak Minang mampu menciptakan kampung halaman walau awalnya hanya mengirim transferan nilai nominal tertentu kepada keluarga terdekat buat bantuan kapital misalnya buat membuka cabang bisnis menurut rantau di kampung page atau membuka huma bisnis baru misalnya toko beras, dsb. Apapun jenisnya itulah imbas terbesar yg bisa dirasakan hingga sekarang yg sanggup mengangkat harkat dan martabat sebuah keluarga yang dimulai dari merantau ini.

Alam takambang jadi pengajar menjadi pamungkas nasehat dari nenek moyang yg sanggup menjadikan pelajaran buat seluruh perantauan urang awak. Kegiatan positif ini sudah beredar diseluruh nagari di Sumatera Barat bahkan telah mengakar dari mamak hingga ke kemenakan dan kemenakan hingga dengan teman sebaya jua tidak bisa terpisahkan. Lingkaran ini masih permanen saja ada dimana urang awak Minang selalu berkerjasama buat selalu bangkit dari ekonomi yang lebih baik. Satinggi tabangnyo bangau, pulangnyo ka kubuangan juo : sejauh-jauhnya lelaki minang merantau kampung page tetap akan selalu dikenang.