Peternakan Sapi Padang Mengatas-Mangateh Payakumbuh

Peternakan Sapi Padang Mangateh Mengatas Payakumbuh berlokasi pada Jl Padang Mangatas, Mungo, Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat di dekat Gunung Sago yang bersebelahan menggunakan susunan bukit barisan. Lokasi berjarak lebih kurang 8 km dari kota Payakumbuh ini memiliki kemiringan lebih kurang 30 derajat. Padang Mangateh digunakan sang Kementerian Pertanian menjadi loka penelitian dan peternakan sapi nasional atau disebut dengan BPTU-HPT . Dapat dikatakan area ini terluas di Asia Tenggara dalam kategori loka peternakan sapi.

Padang Mangateh Berlatar Gunung Sago. Photo by : http://sumurgodang.Blogspot.Com/

Sebagai loka peternakan sapi juga digunakan tempat meneliti & belajar bagi seluruh pihak yang ingin mengetahui dunia ternak termasuk bagaimana cara pengembangan peternakan secara baik dan sahih. Dari segi geografi lokasi sangat mendukung menggunakan lahan lebih kurang 280 ha ini hampir keseluruhan ditutupi padang rumput hijau menjadi pakan utama ternak yg ada di lokasi ini.

Padang Mangateh-Mangatas Payakumbuh board. Poto by:  http://https://jelajahsumbar.wordpress.com/

Sejarah Padang Mangateh-Mengatas Payakumbuh.

Lokasi ini didirikan pertama kali dalam zaman Hindia Belanda dalam tahun 1916. Awal mulanya tempat ini digunakan sebagai tempat pengembangbiakan kuda. Pada tahun 1935, Belanda mencoba mendatangkan sapi unggulan berdasarkan negara India untuk diuji coba sebagai bibit buat pengembangbiakan sapi, namun hasilnya tidak memuaskan.

Lokasi peternakan ini memiliki pasang-surut sejarah yg cukup tinggi. Bahkan dapat dikatakan nir ada aktivitas sama sekali selesainya tahun 1935, Padang Mangateh-Mengatas hampir saja ditutup secara total. Namun sehabis Indonesia merdeka pada tahun 1950, anak Minangkabau DR. Mohammad Hatta sebagai wapres Indonesia dalam ketika itu melakukan perbaikan sebagai akibatnya terbentuklah Sentra Peternakan yg dikelola sang Pemerintah menggunakan nama ITT Induk Taman Ternak

Pada zaman Presiden Soeharto menjadikan lokasi ini sebagai keliru satu tempat pembibitan sapi pangkas untuk kebutuhan warga lokal. Sampai sekarang masih sebagai lokasi ternak sapi buat pembibitan dan pengembangbiakan.

Bagaimana cara kesana.

Jika kita tempuh dari kota Padang sebagai Ibukota Provinsi, perjalanan ini akan menempuh jeda kurang lebih 200 km atau membutuhkan ketika lebih kurang tiga-4 jam perjalanan. Jika berdasarkan kota Payakubuh menempuh jeda lebih kurang 8 km atau sekitar 30 mnt perjalanan.

Jika anda menurut kota Payakumbuh menuju Padang Mangateh-Mengatas menuju arah ke Sijunjung dengan patokan Tugu Adipura yg terletak di Jl Soekarno-Hatta. Perjalan ini akan melewati jembatan ratapan mak yg berada pada Jl Ahmad Yani. Setelah melewati Lubuak Silang menuju lokasi Padangan Mangateh lebih kurang 8 km. Anda akan menemukan gerbang masuk ke lokasi yang dijaga oleh sekuriti yg siap membantu anda.

Fasilitas yang ada di Padang Mangateh-Mangatas Payakumbuh.

Lokasi ini pula terdapat penginapan yg disewakan pada pengunjung baik secara pribadi-keluarga atau rombongan. Anda bisa menentukan lokasi penginapan yang disediakan sesuai dengan kebutuhan. Memang bukan hotel bintang lima, namun saya rasa cukup layak buat menikmati alam Padang Mangateh-Mengatas Payakumbuh dengan melihat peternakan sapi ini menjadi lokasi liburan baru di kota Payakumbuh.

Kegiatan apa saja yg mampu anda rasakan di lokasi ini.

Sebagai lokasi loka wisata hijau dengan hamparan padang rumput yg sangat luas menjadi daya tarik primer lokasi ini, sebagian orang mengatakan New-Zealand nya Indonesia. Dengan banyaknya sapi berkeliaran bebas menambah daya magis yg sangat unik buat menikmati lokasi ini sebagai tempat wisata & edukasi bagi putra-puti. Anda pula bisa melihat sunrise pada padi hari dibalik Gunung Sago, menikmati alam padang rumput hijau menggunakan berjalan kaki buat melihat keindahan Padang Mangateh-Mengatas Payakumbuh secara keseluruhan.

Sapi bebas berkeliaran di Padang Mengatas-Mangateh Payakumbuh. Photo by : http://bptupadangmengatas.Com/

Spot Padang Mengatas-Mangateh Payakumbuh. Photo by : Clara Agustin - Google+

Biaya-porto.

Sebagai lokasi edukasi, loka ini nir dipungut biaya untuk pengunjung. Anda juga bisa mendapat pembinaan pada lokasi ini dengan melakukan pendaftaran secara online pada bptupadangmengatas. Ikuti seluruh persyaratan yg terdapat di website ini bagi yg berminat buat mengikuti edukasi pada peternakan sapi.

Tips mengunjungi Padang Mangateh-Mengatas Payakumbuh.

1. Selalu menjaga kebersihan pada lokasi Padang Mengatas-Mangateh Payakumbuh buat permanen membuang sampah dalam tempatnya. Kebiasan buruk membuang sampah sembarang loka merupakan sifat yg tidak terpelajar. Attitude inilah yg akan Mengganggu lingkungan lokasi peternakan yang sangat elok ini akan memperburuk kesehatan sapi yg akan memakan sampah secara nir sengaja. Beberapa ketika kemaren ini lokasi ini sempat ditutup karena banyak sekali sampah yang bertebaran dilokasi ini dan memperburuk pemandangan. Jadi, apabila anda turut menjaga kebersihan dan membuang sampah dalam tempatnya lokasi ini pasti akan selalu dibuka oleh pengelola.

2. Jika anda ingin memeriksa bagaimana cara berternak sapi yg baik & sahih, anda bisa belajar di loka ini. Banyak sekali energi pakar yg akan membantu. Bisa datang secara langsung ke bagian administrasi proses untuk mengikuti pembelajaran ini.

Tiga. Di lokasi ini nir tersedia loka makan & minum, jadi anda wajib mempersiapkan bekal yang cukup buat hingga ke lokasi Padang Mangateh-Mangatas Payakumbuh ini.

4. Pada siang hari sinar matahari pada lokasi ini sangat menyengat kulit, pastikan anda membawa sun-block atau payung buat menghindari konsisi panas pada kulit.

5. Jangan lupa menunaikan solat fardhu apabila ketika solat telah tiba. Syukurilah nikmat yg anda rasakan kepada Yang Maha Kuasa.

6. Selalu menjaga attitude berkunjung dengan sopan, lokasi ini bukan loka pacaran ataupun perbuatan yg melanggar norma. Jadikan lokasi Padang Mangateh-Mengatas Payakumbuh ini menjadi tempat yg wajib dijaga bersama-sama walaupun anda sebagai wisatawan. Belajar menghargai & hindari destruksi sifat corat-coret asal-asalan tempat yang akan memperburuk situasi wisata yg sangat latif ini.